Minggu, 16 Maret 2014

Pulau Misool

pulau misool-573.jpg

      Pulau Misool merupakan satu dari empat pulau terbesar di Kepulauan Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Misool berbatasan langsung dengan Laut Seram dan perairan laut lepas yang menjadi jalur lintas hewan besar termasuk paus.
     Kepulauan Raja Ampat sendiri termasuk daerah segitiga karang dunia dimana taman bawah lautnya menyimpan sekira 75% jenis ikan hias dan segitiga karang yang ada di dunia. Bukan hanya kekayaan dan keindahan alam, Pulau Misool juga memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat dari masyarakat lokalnya, berupa lukisan di dinding-dinding gua setempat.

Taman Laut 17 Pulau Riung

taman laut-573.jpg
       Taman Laut 17 Pulau Riung merupakan gugusan pulau-pulau yang besar dan kecil terhampar memanjang dari Toro Padang di sebelah barat hingga Pulau Pangsar di sebelah Timur. Letaknya di Ngada, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur. Lokasi Taman Laut 17 Pulau Riung berada di Kecamatan Riung yang meliputi lima desa, yaitu: Sambinasi, Nangamese, Benteng Tengah, Tadho dan Lengkosambi.

Pantai Dato Majene

dato majene-573.JPG
      Pantai Dato Majene dapat ditemukan di Dusun Pangale, berada sekira 7 km dari Kota Majene, di Provinsi Sulawesi Barat.  Dari kota Majene sendiri, waktu tempuh untuk yang diperlukan untuk mencapai pantai ini adalah 15 menit.
     Keindahan pantai ini masih terjaga dengan alami. Dato Majene terbagi 2 bagian, yaitu pantai berpasir putih halus dan pantai beralaskan karang. Selain wisata pantai, wisatawan juga dapat menikmati wisata budaya dan kuliner khas suku Mandar, yaitu suku asli Sulawesi Barat.

Pantai Ngurfatur

Pantai Ngurfatur-573.jpg
        Pantai yang terdapat di Provinsi Maluku, ini tertelak di Kepulauan Kei. Kepulaun Kei ini merupakan gugusan pulau yang berada di antara Laut Seram, Laut Banda dan Laut Arafuru. Keunikan dari Pantai ini adalah hamparan pasir selebar 7 meter, di tengah-tengah laut yang membagi pantai menjadi dua bagian. Selain pasirnya yang putih, Ngurfatur juga memilikki air yang sangat biru jernih.
       Di pantai ini, terdapat penyu belimbing yang dikenal dengan nama tabob oleh masyarakat setempat. Penyu jenis ini dilindungi dan memiliki penangkaran di sekitar pantai yang dikelola oleh WWF.  Bahkan, jika beruntung, kamu bisa melihat burung australian pelikan yang sedang bermigrasi ke Maluku dari tempat tinggal mereka di Australia dan Papua New Guinea.

Tanjung Kilauan

tanjung kiluan-573.jpg
          Tanjung Kiluan bertempat di Desa Kiluan Negeri, Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Terletak di bagian paling selatan, jarak tempuh dari ibukota Bandar Lampung adalah 80 km. Teluk ini terkenal akan air lautnya yang jernih, serta hamparan pasir putih di sepanjang bibir pantai.
         Yang unik, teluk ini merupakan jalur migrasi hewan yang biasanya hanya bisa kita jumpai di Seaworld; yaitu lumba-lumba. Ada dua jenis lumba-lumba yang sering terlihat, yaitu lumba-lumba mulut botol (Tursiops truncatus) dan lumba-lumba paruh panjang (Stenella longirostris). Konon, jumlah lumba-lumba yang melintasi Teluk ini merupakan jumlah yang terbesar di dunia.

Pulau Weh

Pulau-Weh-573.png
        Pulau ini berlokasi di bagian paling barat dari kepulauan Indonesia, tepatnya di Selat Malaka. Menyelam adalah salah satu kegiatan yang bisa dilakukan di sini. Bagi kamu yang ingin menyelam, terdapat instruktur selam yang siap mengantarkan kamu ke berbagi lokasi penyelaman seperti Taman Laut di Pulau Rubiah. Lautnya menyimpan fauna-fauna eksotis seperti pari manta, hiu, paus, lumba-lumba dan penyu. Selain pantai, kamu juga bisa menikmati wisata bahari dan air terjun yang ada di dalam hutan.

Sejarah Kota Palembang

   

        Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berumur setidaknya 1382 tahun jika berdasarkan prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit. Menurut Prasasti yang berangka tahun 16 Juni 682. Pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai kota Palembang. Menurut topografinya, kota ini dikelilingi oleh air, bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber baik dari sungai maupun rawa, juga air hujan. Bahkan saat ini kota Palembang masih terdapat 52,24 % tanah yang yang tergenang oleh air (data Statistik 1990). Berkemungkinan karena kondisi inilah maka nenek moyang orang-orang kota ini menamakan kota ini sebagai Pa-lembang dalam bahasa melayu Pa atau Pe sebagai kata tunjuk suatu tempat atau keadaan; sedangkan lembang atau lembeng artinya tanah yang rendah, lembah akar yang membengkak karena lama terendam air (menurut kamus melayu), sedangkan menurut bahasa melayu-Palembang, lembang atau lembeng adalah genangan air. Jadi Palembang adalah suatu tempat yang digenangi oleh air.